" Kelak, kau akan tahu; di lembar-lembar kisah yang kutulis, ada malam panjang yang lembur mengisahkan usahaku berhenti menangis." -Boy Candra- Dahiku seketika mengkerut, saat kalimat demi kalimat tersusun rapih di beranda facebook-ku tentang statusnya yang sulit ku percaya. Mata ku nanar, dadaku seketika sesak dan jariku terhenti dibagian paragraf yang mungkin sudah jelas itu di tunjukkan bukan untukku. Kesimpulannya adalah, dia sedang jatuh cinta! Dan itu bukan kepadaku. Saat itu, aku sedang berjalan di atas aspal yang dinaungi sawah yang menjuntai begitu luas. Tepat pada pukul 17.34 wib, aku pulang dengan tubuh yang amat lelah dan peluh keringat yang berceceran di tubuh usai latihan kabaret. Cukup lelah memang, tapi semua itu terbayar berkat sepotong senja yang perlahan menyapa di bagian timur langitã…¡kemudian lenyap. Dan pada saat itulah aku berseru pada Tuhan, menyampaikan pesan pada burung-burung, menitipkan rindu pada angin dan menyisipkan doa dalam kehe
Tidak semua tulisan berisi tentang saya, tidak semua kisah berdasarkan realita. Bacalah, sebelum kalian memahami semuanya.