Sebenarnya aku tidak ingin menulis perihal ini, tapi apa daya, aku muak dengan segala perasaan yang tak bisa ku lampiaskan lewat apapun. Selain menuliskannya disini, entah kau akan sudi membacanya atau tidak. terserah, toh perasaanmu sudah tak lagi sama seperti dulu. Secangkir kopi di meja sudah ku habiskan seperempatnya bersama tumpukan kulit kacang yang menjadi bahan bakar perutku yang belakangan ini jarang diisi dengan karbohidrat. Setelah dua belas hari yang lalu kita berpisah, aku memaksa segala perasaanku untuk tidak memenangi pertarungan bersama logika. Kau tahu? jika kau mengira aku memutuskan segalanya untuk meninggalkan bukan berarti perasaanku sudah hilang atau ada seseorang baru yang datang, tidak sama sekali. Melainkan aku harus belajar bahwa aku harus menyelamatkan diri dari genangan luka akibat masa lalumu yang masih menghantui secara terang-terangan. Aku mengaku kalah, aku mengaku payah dalam mengupayakanmu. Aku mengaku tidak bisa bertahan saat usia hubung
Tidak semua tulisan berisi tentang saya, tidak semua kisah berdasarkan realita. Bacalah, sebelum kalian memahami semuanya.