Langsung ke konten utama

ini tentang : "AKU, KAMU DAN PACARMU" Chapter 2

"aku juga manusia! dan aku juga punya hati. 
wajar dong  , kalo aku jatuh cinta?"


     Kutipan dari kata sinetron yang baru saja aku tonton di tv swasta itu yang berjudul "JAKARTA LOVE STORY" membuatku semakin berani untuk mencintainya. walau, logika ini sudah mengingatkanku berkali-kali untuk tidak dekat dengannya. 'so, what? dia udah punya pacar, lo masih mau deketin dia?TAHU DIRI.' begitulah logika ku mengingatkan untuk tidak melanjutin kedekatanku dengan kamu yang aku kagumi sekaligus aku cintai. Semakin hari kamu bersikap baik denganku, berbicara dengan tutur kata yang sopan dan merasa nyaman bila di dekatmu. aku mencintaimu, itu yang aku rasakan sekarang! seakan-akan waktu membawaku menuju cinta yang sebenarnya. padahal aku tahu, kamu telah mempunyai kekasih. seharusnya rasa ini gak boleh ada kan? aku kira ini cuman rasa kekagumanku kepadamu yang sangat berlebihan kepadamu. tapi ternyata aku makin jatuh cinta kepadamu.
    "del, aku lihat akhir-akhir ini kamu makin dekat sama Kak Ryan?" tanya Melly tiba-tiba. aku tersontak kaget, saat Melly berbicara seperti itu. atau jangan-jangan Melly tahu semuanya? tahu kalau aku jatuh cinta sama Kak Ryan yang sekaligus Pembimbing prakerin ku di perusahaan ini. "kita ini cuman sebatas Rekan kerja Mel, mana mungkin aku suka sama dia. lagian,kalau aku suka sama Ka Ryan itu nggak mungkin! masa aku suka sama atasanku sendiri. terlebih dia sudah mempunyai pacar kan." jelasku dengan cepat, untuk menghentikan kecurigaan Melly atas kedekatanku dengannya.
  "baguslah. aku kira kamu ada main mata dengannya. jangan sampai sesuatu yang buruk terjadi sama kamu ya Del"ucap Melly dengan memperhatikanku . aku hanya terdiam kala itu. aku bingung, harus jawab apa. aku berusaha membohongi perasaanku sendiri kalau aku memang jatuh cinta kepada 'pembimbing'ku sendiri.
kini aku menjadi seorang yang MUNAFIK! yang telah membohongi sahabatku sendiri dan juga Logikaku.

drrtt...derttt...drttt... handphoneku bergetar, ada pesan disana. kulihat siapa yang mengantar message itu di handphoneku. sontak, aku kaget! saat ku baca siapa yang meng-sms ku ini. 
  "pagi de, maaf hari ini aku gak bisa masuk kerja. karena ada kepentingan keluarga. jaga baik-baik diri kamu yaah.. jangan genit kalo gak ada ka Ryan"  sekilas pesan itu terpampang nyata di layar handphoneku. bagimana bisa dia tahu nomorku? trus apa hubungannya dia memberitahu kalau ia tak masuk kerja hari ini? aku kan bukan siapa-siapa. ish, ada perasaan yang meledak-ledak di hatiku. entah senang atau heran. 
"siapa del?"tanya Melly penasaran.
"oh, ini Fajar sms. cuman bilang 'selamat pagi' doang" jawabku dengan berbohong. maafkan aku Mel, aku bohong lagi sama kamu. aku ngga mungkin ceritain semuanya. 

 Aku mengaku, bahwa Fajar yang sms ku tadi, aku membuat alasan yang jelas-jelas aku membohongi Melly. dengan membawa nama Fajar , laki-laki yang tengah menyukaiku . namun, aku tak menampik dirinya. karena aku mencintai KAMU (Kak Ryan). semakin hari, kamu membuat diriku merasa nyaman di dekatmu. sepertinya aku merasakan ada getaran cinta yang amat banyak di matamu. apakah kamu mencintaiku juga?ah tak mungkin.
Sore itu, ketika pacarmu mengajakku untuk pergi berlibur bersama denganmu. aku merasa ragu. aku takut, jika aku menganggu liburan kalian dengan adanya aku diantara kalian. tapi Pacarmulah yang memaksaku untuk ikut. kalian tertawa, membicarakan obrolan hangat yang mungkin saja ku tergiur untuk memasuki percakapan yang terlihat menyenangkan itu. setibanya di tempat tujuan, di Pantai. tepat pada pukul 15.56 senja sebentar lagi akan muncul dan memberi kesan indah untukku dan mungkin juga untuk kamu dan pacarmu.
 "yang, aku mau ke toilet sebentar yaah. de, kak Sarah mau kebelakang dulu. di tinggal dulu yaa" ujar kak Sarah yaitu pacarmu. dia berlalari menuju toilet yang berda tak jauh dari tempatku berdiri di pinggiran pantai ini. tak ada suara yang mengawali pembicaraan kita. kamu terdiam membisu. dan aku juga hanya bisa terdiam dan bingung harus bagimana. hanya suara ombak yang berdentuman di pinggiran karang. itu yang terdengar di telingaku saat ini. aku heran, mengapa kamu menjadi diam di kala Pacarmu dekat diantara kita?kamu canggung?atau kamu sedang menjalankan sandiwara baru  ketika pacarmu sedang ada. padahal, kamu begitu aktiv bila disisiku. membicarakan banyak hal yang belum tentu aku pikirkan.
"hmm...kamu bahagia sekarang?" tiba-tiba kata singkat keluar dari mulutnya.
"maksud ka Ryan?"jawabku singkat.
"aku bingung, harus ngomong apalagi.sebenernya liburan ini, aku yang rencanakan. aku bukan ingin bersama kekasihku. tapi... aku ingin bersama kamu saat ini del, perkenalan kita membuat Hatiku ini merasa hidup kembali. sebenarnya Liburan ini bukan hadiah atas keberhasilanmu selama prakerin di tempatku bekerja. tapi keberhasilan dirimu yang sudah membuatku jatuh cinta" katamu yang membuat hatiku merasa terhenti sejenak. bibirku kelu. tanganku dingin. namun tiba-tiba ada suara langkah kaki yang membuat aku kembali sadar dan berusaha melupakan kata-katamu tadi.
 "hey, Kita pulang yuuuk" ajak ka Sarah merangkul mu dengan penuh cinta.
padahal, senja baru saja menampakkan dirinya di laut biru itu. aku sangat menyukai senja, iyaa aku pecandu Senja yang bermimpi menemukan kekasih saat senja telah tiba.
Namun, yang aku rasakan kini berbeda.. kamu baru saja mengatakan cinta padaku saat kamu masih dimiliki dia. 
aku kaluut, aku takuut, tapi aku bahagia saat ini. ternyata usahaku tak sia-sia , bahwa kamu mencintaiku juga. yaa mungkin, usahaku berhasil juga jika kekasihmu tahu bahwa kamu mencintaiku dan aku mencintaimu juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Broken Home (Curahan hati Anakmu)

Entah sampai kapan,aku akan bergelayut dalam cerita yang menyedihkan. Sebagai anak, aku hanya bisa mengabdi dan berbakti pada kedua orang tuaku. Aku menyayanginya lebih dari apapun. aku mencintai mereka lebih dari yang mereka tahu! Dan tentunya, aku tak ingin kehilangan mereka.   Aku kehikangan kasih sayang, kehilangan perhatian dan tentunya kehilangan sosok figur ayah yang dari sejak dini beliau meninggalkanku. "PERCERAIAN' satu kata yang enggan sekali untuk aku ceritakan. aku benci dengan kata itu! Kata yang membuatku merasa menderita sebagai anak. Yaa, aku sebagai anak hanya menjadi korban dari pelampiasan pertengkaran hebat yang selalu mereka pertontonkan di depan anak-anaknya. Sebagai anak, aku bisa apa? Melerai? Tapi di ceramahi. Pergi? Tapi tak bisa. Lapor satpol pp?kan gak mungkin.   Hanya pertengkaran demi pertengkaran yang mereka lakukan. Hanya karena hal sepele dan ego yang tinggi untuk saling berargumen membuat pertengkaran itu semakin mengerikan. Aku hanya bi...

Pantaskah Kau Kupanggil Ayah?

      Mempunyai keluarga yang lengkap itu sungguh sangat beruntung. Tapi,tak setiap orang bisa memiliki keberuntungan itu. Seperti aku, hanya bisa meratapi apa arti sebuah keluarga, apa makna dari sebuah kasih sayang dan bagaimana semuanya itu disatukan dengan kebersamaan.   Tepat pada usiaku 4 tahun, keceriaan dan kebahagiaan mulai memudar dan bahkan hilang. Karena kebiasaan buruk Ayahku yang sering berjudi dan meminum-minuman barang haram seperti alkohol, membuat keputusan Ibu semakin bulat untuk "bercerai" dengan Ayah. Kala itu , aku tidak tahu apa-apa tentang semuanya, tentang bagaimana kami harus tinggal beda atap dan tidak bersama lagi. Bahkan sampai bertahun-tahun kami tidak pernah bertemu. Dan sampai akhirnya, Ibu kembali menikah dengan laki-laki lain yang berbeda keyakinan dengan kami. Semula perkawinan ini baik-baik saja, bahkan Ayah tiriku ini sangat memperlakukan ku dengan baik seperti anaknya sendiri. Tapi aku belum bisa memanggilnya "Ayah". Entahlah...

" Hujan diatas Rindu "

Kepada setiap Hujan yang menjelma sebagai kenangan. Kepada setiap Angin yang menyeruak bagaikan Ingatan. Kepada Tetesan Air yang menguap mengukir nama kita. Dan kepada setiap Nafas yang mengalir menyebut nama dalam Doa.  Untuk kesekian kalinya, aku mengulang kembali tulisan ini yang sempat hilang dalam folder dokumenku. Bahkan ide-ide ku yang lama sempat terhapus dalam imajinasi liar yang mungkin terhempas angin. Dan dengan kesungguhan hati, Tuhan masih mau memberikan Anugerah padaku untuk menulis ulang kembali cerita dan kalimat-kalimat absurd ini. Dengan rasa Rindu, Hati yang gemetar, dan jantung yang berdegup kencang, aku menulis Sajak ini dibawah Hujan dalam rasa kerinduan. Dan ku persembahkan Tulisan ini, kepada kalian yang sedang merindu akan sosoknya yang entah kemana. Meskipun jiwa kalian tetap berada, namun kesunyian masih saja menghantui di setiap harapan dalam senyum saat berpapasan. Sajak pertama, aku tulis saat Langit sudah tak sebiru kemarin, saat Angi...